WACAN NARASI, DESKRIPSI, ARGUMENTASI, EKSPOSISI PERSUASI
“WACANA NARASI,
DESKRIPSI, ARGUMENTASI, EKSPOSISI, PERSUASI”
FITRI UMI
ZAKIYAH,
PBSI 2104 C
/ 146042
A.
DESKRIPSI
1.
PENGERTIAN
Wacana ini
merupakan rangkaian tuturan yang memaparkan sesuatu atau melukiskan sesuatu,
baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan penuturnya. Tujuan yang ingin
dicapai oleh wacana ini adalah tercapainya penghayatan yang agak imajinatif
terhadap sesuatu, sehingga pendengar atau pembaca merasakan seolah-olah ia
sendiri mengalami atau mengetahuinya secara langsung. Uraian pada wacana
deskriptif ini ada yang memaparkan sesuatu secara objektif dan ada juga yang
memaparkannya secara imajinatif. Pemaparan yang pertama bersifat
menginformasikan sebagaimana apa adanya, sedangkan yang kedua dengan
menambahkan daya khayal. Oleh karena itu, yang kedua itu banyak dijumpai dalam
karya sastra, seperti novel dan cerpen.
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkansuatu objek
berdasarkan hasil pengamatan, perasaan dan pengalamanpenulisnya. Tujuannya
adalah pembaca memperoleh kesan atau citraansesuai dengan pengamatan, perasaan,
dan pengalaman penulis sehinggaseolah-olah pembaca yang melihat, merasakan, dan
mengalami sendiriobyek tersebut. Untuk mencapai kesan yang sempurna, penulis
deskripsi merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan.
2.
CIRI-CIRI
Ciri-ciri
wacana deskripsi :
·
Penggambaran tersebut dilakukan
sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
·
Membuat pembaca atau pendengar
merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
·
Ditandai dengan penggunaan kata-kata
atau ungkapan detail atau terperinci.
·
Digunakannya kata-kata yang bersifat
evaluatif yang terlalu abstrak.
·
Umumnya menggunakan kata-kata yang
bersifat objektif dan menggambarkan sesuatu.
Tahapan
menulis karangan deskripsi, yaitu:
(1)
menentukan objek pengamatan
(2)
menentukan tujuan
(3)
mengadakan pengamatan dan mengumpulkan bahan
(4)
menyusun kerangka karangan
(5) mengembangkan kerangka menjadi
karangan.
3.
JENIS
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
ü Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini
menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
ü Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf
ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
ü Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf
ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Dilihat dari sifat objeknya,
deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu sebagai berikut.
·
Deskripsi Imajinatif/Impresionis
ialah deskripsi yang menggambarkan objek benda sesuai kesan/imajinasi si
penulis
·
Deskripsi faktual/ekspositoris ialah
deskripsi yang menggambarkan objek berdasarkan urutan logika atau fakta-fakta
yang dilihat.
4.
CONTOH
Contoh deskripsi imajinatif
Salju tipis melapis
rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja
yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan
daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning
kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Contoh deskripsi faktual
Hampir semua pelosok Mentawai indah.
Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan
ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka
jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung
Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan
penelitian dan objek wisata.
Contoh secara umum
Dari balik tirai hujan sore hari
pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah; segar,
penuh gairah, dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah
yang tergerai dan jauh dibelahan punggung. Batang-batang yang ramping dan
meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang
dan penuh pesona. Ketika angin tiba-tiba bertiuplebih kencang pelepah-pelepah
itu serempak terjulur sejajar satu arah, seperti tangan-tangan penari yang
mengikuti irama hujan, seperti gadis-gadis tanggung berbanjar dan bergurau di
bawah curah pencuran.
B.
ARGUMENTASI
1.
PENGERTIAN
Karangan argumentasi
adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis
dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Argumentasi
bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca menyakini
kebenarannya itu.perlu pembuktian dan data
Wacana argumentasi salah satu bentuk wacana yang berusaha
mempengaruhi pembaca atau pendengar agar penerima pernyataan yang
dipertahankan. Pada dasarnya kekuatan argumen terletak pada kemampuan penutur
dalam mengemukakan tiga prinsip pokok, yaitu apa yang disebut pernyataan,
alasan dan pembenaran, sedangkan elemen pelengkapnya adalah pendukung, modal
dan sanggahan.
2.
CIRI-CIRI
Ciri-ciri karangan argumentasi:
v Menjelaskan
pendapat agar pembaca yakin.
v Memerlukan fakta
untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
v Menggali sumber
ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
v
Penutup berisi kesimpulan.
Karangan argumentasi ialah karangan
yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu hal yang disertai
dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang logis. Tujuan
karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat
pengarang. Karangan argumentasi dapat juga berisi tanggapan atau sanggahan
terhadap suatu pendapat dengan memaparkan alasan-alasan yang rasionaldan logis.
Tahapan menulis karangan
argumentasi, sebagai berikut.
(1) menentukan
tema atau topik permasalahan,
(2) merumuskan
tujuan penulisan,
(3) mengumpulkan
data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung,
(4) menyusun
kerangka karangan, dan
(5) mengembangkan
kerangka menjadi karangan.
3.
CONTOH
Contoh wacana argumentasi
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa
dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara
kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi
nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab,
berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat
dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
C.
EKSPOSISI
1.
PENGERTIAN
Karangan atau
wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima
(Pembaca) agar yang bersangkutan memahaminya.Eksposisi adalah suatu bentuk
wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan hakikat
suatu objek. Misalnya menjelaskan pengertian kebudayaan,komunikasi,
perkembangan tekhnologi,pertumbuhan ekonomi kepada pembaca.
Wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal
kepada penerima (pembaca) agar yang bersangkutan memahaminya. Berisi
konsep-konsep dan logika yang harus diikuti oleh penerima. Wacana
eksposisi menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan kata tanya bagaimana.
Oleh karena itu, wacana ini dapat digunakan untuk menerangkan proses atau
prosedur suatu aktivitas. Khusus untuk menerangkan proses dan prosedur kalimat-kalimat
yang digunakan dapat berupa kalimat perintah disertai dengan kalimat
deklaratif.
2.
CIRI-CIRI
Ciri-ciri
paragraf eksposisi: Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk
memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan
sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau
mengikutinya.
Ciri-ciri
paragraf eksposisi:
o Memaparkan definisi (pengertian).
o Memaparkan langkah-langkah, metode, atau
cara melaksanakan suatu kegiatan.
Karangan eksposisi adalah karangan
yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan
tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya.
Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel
ilmiah, makalahmakalah untuk seminar, simposium, atau penataran.
Untuk mendukung akurasi
pemaparannya, pengarang eksposisi sering menyertakan bentuk-bentuk nonverbal
seperti grafik, diagram,tabel, atau bagan dalam karangannya. Pemaparan dalam
eksposisi dapatberbentuk uraian proses, tahapan, cara kerja, dan sebagainya
dengan pola pengembangan ilustrasi, definisi, dan klasifikasi.
Tahapan menulis karangan eksposisi,
yaitu sebagai berikut.
(1) menentukan
objek pengamatan,
(2) menentukan
tujuan dan pola penyajian eksposisi,
(3) mengumpulkan
data atau bahan,
(4) menyusun
kerangka karangan, dan
(5) mengembangkan
kerangka menjadi karangan.
3.
CONTOH
Contoh wacana eksposisi
Pada dasarnya pekerjaan akuntan
mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi,
pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan,
juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi keuangan.
D.
NARASI
1.
PENGERTIAN
Wacana ini
merupakan tuturan yang menceritakan atau menyampaikan suatu hal atau suatu
kejadian dengan menonjolkan tokoh pelaku, maksudnya untuk memperluas
pengetahuan pendengar atau pembaca. Kekuatan wacana ini terletak pada urutan
cerita berdasarkan waktu dan cara-cara bercerita, atau diatur melalui plot.
Wacana narasi merupakan
satu jenis wacana yang berisi cerita.pada wacana narasi terdapat unsure–unsure
cerita yang penting,seperti waktu,pelaku,peristiwa.Adanya aspek emosi yang yang
dirasakan oleh pembaca dan penerima.Melalui narasi,pembaca atau penerima pesan
dapat membentuk citra atau imajinasi.
Narasi adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu
kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berisi fakta, misalnya biografi (riwayat
seseorang), otobiografi/riwayat hidup seseorang yang ditulisnya sendiri, atau
kisah pengalaman. Narasi seperti ini disebut dengan narasi ekspositoris. Narasi
bisa juga berisi cerita khayal/fiksi atau rekaan seperti yang biasanya terdapat
pada cerita novel atau cerpen. Narasi ini disebut dengan narasiimajinatif.
Unsur-unsur penting dalam sebuah
narasi adalah:
Ø kejadian,
Ø tokoh,
Ø konflik,
Ø alur/plot.
Ø latar
yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana
2.
CIRI-CIRI
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini
tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan
susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar
Semi (2003: 31) sebagai berikut:
1. Berupa cerita tentang peristiwa atau
pengaalaman penulis.
2. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan
berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi
atau gabungan keduanya.
3. Berdasarkan konfiks, karena tanpa
konfiks biasanya narasi tidak menarik.
4. Memiliki nilai estetika.
5. Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki
ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke
waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang
menonjolkan pelaku.
3.
JENIS
Jenis-jenis Karangan Narasi
a) Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik
adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang
suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa
berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang.
Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam
kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan
eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini
berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
b) Narasi Sugestif
Narasi
sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat.
4.
CONTOH
a. Narasi ekspositoris
Siang itu, Sabtu pekan
lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang
hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin
dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad,
mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan
Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk
mengantar Ahma, sang pengantin….
Sumber : Tempo, 20
Februari 2005 dari alamat website www.scribd.com
b. Narasi sugestif
Patih Pranggulang
menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke tubuh
Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh,
sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih
Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar.
Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal.
Contoh lain :
Kemampuan apresiasi
musik pada seorang anak dapat dibentuk melalui tiga cara. Pertama, secara
alamiah seseorang dibiasakan mendengarkan karya musik. Kebiasaan itu dimulai
sejak anak masih berupa janin dalam rahim ibunya. Persentuhan emosi sang ibu
dengan berbagai irama yang didengarkan akan ikut dirasakan oleh janin. Besar
kemungkinan akan terjadi respons motorik janin yang dirasakan oleh sang ibu.
Kedua, sejak anak dilahirkan ia dibiasakan dengan berbagai irama musik yang
mengiringnya pada saat menjelang tidur atau bermain. Alat pendengar anak
menjadi peka menangkap berbagai irama dari instrumen musik yang didengarnya.
Lambat-laun, seiring dengan pertumbuhan fisik dan kognisinya, musik akan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak. Ketiga, apresiasi
musik dikembangkan melalui pendidikan formal. Untuk itu, pendidikan musik
diarahkan kepada pengenalan, pemahaman, penghayatan, dan sikap kritis serta
kreatif terhadap karya musik.
Contoh lain:
Sepulang
haji, satu-satunya benda berharga yang sempat di beli bu marsih yaitu sebuah
kalung dan cincin. Pada saat tiba di tanah air ia simpan kalung dan cincin itu
menjadi semacam tabungan baginya.Namun karena dia mempunyai usaha suatu ketika
usahanya tersebut mengalami kerugian sampai-sampai uang modalnya pun termakan
dan kalung,cincin tersebut di jualnya bu marsih pun sangat sedih.
E.
PERSUASI
1.
PENGERTIAN
Paragraf persuasif
adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat
sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai,
penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta. Persuasi
bertujuan untuk membujuk orang secara halus atau membuktikan suatu pendapat
Bertujuan untuk memengaruhi
pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang besifat mengajak pembaca
dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca
bersedia melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat.
Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap balasan berupa perbuatan
yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam
karangannya.
Wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi
mitra tutur untuk melakukan perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya. Untuk
mempengaruhi pembacanya, biasanya digunakan segala daya dan upaya yang membuat
mitra tutur terpengaruh. Untuk mencapai tujuan tersebut,wacana persuasi kadang
menggunakan alasan yang tidak rasional. Persuasi sesungguhnya merupakan
pernyimpangan dari argumentasi,dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau
para pembaca. Persuasi lebih mengutamakan untuk menggunakan atau memanfaatkan
aspek–aspek psikologis untuk mempengaruhi orang lain.Jenis wacana persuasi yang
paling sering ditemui adalah kampanye dan iklan .
2.
CIRI-CIRI
Ciri-ciri wacana persuasi
i.
Harus menimbulakan kepercayaan pada
pendengar / pembacanya.
ii.
Bertolak atas pendirian bahwa
pikiran manusia dapat diubah.
iii.
Harus menciptakan persesuaian
melalui kepercayaan antara, pembicara / penulis dan yang diajak berbicara /
pembaca.
iv.
Harus menghindari konflik ( baik
dalam pemikiran pembaca atau sesama pembaca ) agar kepercayaan tidak hilang dan
tujuan tercapai.
v.
Harus ada data dan fakta secukupnya
untuk mendukung ajakan.
Langkah menyusun wacana persuasi
ü Menentukan
topik / tema
ü Merumuskan
tujuan
ü Mengumpulkan
data dari berbagai sumber
ü Menyusun
kerangka karangan
ü Mengembangkan
kerangka karangan menjadi kerangka persuasi
Yang tergolong kedalam Wacana
Persuasi :
ð Bentuk
pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan.
ð Bentuk
tulisan berupa iklan dan selembaran.
ð Bentuk
elektronik, misalnya iklan di tv, bioskop, dan internet.
Keefektifan kalimat dari Wacana
Persuasi
o Dapat
merubah pola pikir oranglain secara cepat.
o Menyampaikan
ajakan di berbagai media / cara.
o Efektif
dalam mengajak perubahan dalam jumlah banyak.
o
Baik digunakan dalam hal politik,
advertisi, dan pendidikan
3.
CONTOH
Marilah
kita biasakan hidup sehat di mulai dari hal yang paling kecil.,salah satunya
membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun.oleh karena itu gunakanlah
sabun untuk menghilangkan kuman. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun harus
selalu di galakkan sebelum dan sesudah makan, sesudah memegang benda yang kotor
dan setelah membuang air besar dan buang air kecil. Dengan cara ini kita sudah
melakukan salah satu langkah untuk mengurangi penularan penyakit
Sehingga
mendapat kesimpulan perbedaan paragraf- paragraf sebagai berikut
|
Eksposisi
|
Deskripsi
|
Persuasi
|
Narasi
|
Argumentasi
|
|
Eksposisi
adalah paparan/penjelasan
|
Deskripsi
adalah
gambaran
|
Persuasi
adalah bujukan
|
Narasi
adalah cerita
|
Argumentasi
adalah pendapat yang disertai fakta
|
|
Berisikan
suatu informasi
|
Berisikan
gambaran suatu benda
|
Berisikan
bujukan
|
Berisikan
kejadian atau peristiwa
|
Berisikan
suatu pendapat
|
Sumber :
http://alvianisw.blogspot.co.id/2013/06/httpwww.html
(diunduh pada tanggal 20 Mei 2017,14:00)
http://milanisti7boys.blogspot.co.id/p/paragraf-narasideskripsieksposisiargume.html
(diunduh pada tanggal 23 Mei 2017,14:15)
Darma,
Yoce Aliah. 2014. Analisis Wacana Kritis. Bandung: PT Refika
Aditama.
Rani,
Abdul dan Arifin Bustanul. 2000. Prinsip-Prinsip Analisis Wacana.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://noorjannahgambir.blogspot.co.id/2015/06/mengidentifikasi-jenis-jenis-wacana.html
(diunduh pada tanggal 23 Mei 2017, 14:15)
Tarigan,
Henry Guntur. Pengajaran wacana. Bandung : Agkasa
http://ulfanuraini19.blogspot.co.id/2015/06/wacana-monolog-dialog-dan-polilog.html
(diunduh pada tanggal 24 Mei 2017,14:20)
Makasih
BalasHapus